Joeragan artikel

Apa itu Perimenopause? Kenali 7 Tanda dan Gejalanya, yuk!

Hai, Smart Ladies!
Mengenali perubahan yang terjadi di dalam tubuh adalah tanggung jawab kita sendiri. Dengan mengenali perubahan tersebut, kita bisa segera mengenali dan mengatasi gangguan atau ketidaknormalan yang terjadi di dalam tubuh dengan baik.
Proses kehidupan seseorang dimulai sejak lahir, lalu tumbuh menjadi anak-anak dan remaja, mengalami usia subur (masa reproduksi), dan berakhir pada masa tua. Peralihan dari masa reproduksi ke masa tua (senium) inilah yang disebut dengan masa perimenopause, yang artinya โ€œmasa di sekitar menopauseโ€.
Masa perimenopause terdiri dari tiga fase, yaitu:
– pramenopause, yaitu periode 4-5 tahun sebelum menopause yang ditandai dengan munculnya keluhan haid yang mulai tidak teratur;
– menopause, yaitu masa berhentinya haid secara permanen, setidaknya selama satu tahun, dan terjadi pada usia 45-55 tahun; serta
– pascamenopause, yaitu kurun waktu 3-4 tahun setelah menopause.
Ada banyak faktor yang memengaruhi datangnya masa perimenopause sehingga waktu kedatangannya pada setiap perempuan pun berbeda-beda. Meskipun begitu, kita bisa mengenalinya dari tujuh tanda dan gejala berikut ini.

1. Haid Tidak Teratur

Memasuki masa perimenopause, terjadinya ovulasi dan datangnya haid makin tidak dapat diprediksi. Periode haid dapat menjadi lebih panjang atau lebih pendek. Volume darah haid juga bisa menjadi lebih banyak atau malah sangat sedikit. Datangnya pun menjadi tidak teratur.

2. Hot Flashes dan Gangguan Tidur

Hot flashesย  atau semburan panas ini terjadi di area wajah. Rasanya seperti ketika wajah kita berdekatan dengan kompor atau panci berisi masakan panas yang baru dibuka tutupnya. Di negara tropis seperti Indonesia, gejala ini kadang agak sulit kita kenali. Hot flashesย  akan mengganggu jam tidur jika muncul pada malam hari. Kita mungkin terbangun di tengah malam dalam keadaan berkeringat sehingga sulit tidur kembali. Meskipun tidak mengalami hot flashes, sebagian perempuan juga merasakan gangguan tidur, baik durasi maupun kualitasnya.

3. Perubahan Mood

Suasana hati yang cepat sekali berubah dan mudah stres juga merupakan salah satu gejala perimenopause. Perubahan mood bisa terjadi karena penyesuaian hormonal atau faktor lain, seperti kurangnya waktu istirahat. Kurang istirahat dan kelelahan fisik tentu dapat menyebabkan suasana hati menjadi tidak nyaman, bukan?

4. Perubahan pada Vagina dan Kandung Kemih

Pada masa perimenopause ini, kadar produksi hormon estrogen akan menurun. Hal ini akan menyebabkan turunnya lubrikasi dan elastisitas pada vagina. Kondisi vagina yang kering akan menimbulkan rasa tidak nyaman pada saat berhubungan dengan suami. Selain itu, kondisi ini akan membuat saluran kemih dan vagina rentan infeksi.

5. Penurunan Kesuburan

Penurunan kesuburan pada masa perimenopause terjadi karena pengeluaran sel telur di indung telur makin tidak teratur. Hal ini membuat kemampuan untuk hamil juga menurun. Namun, jika masih mengalami haid pada masa ini, kemungkinan untuk hamil masih ada. Jadi, Ladies sebaiknya tetap menggunakan alat kontrasepsi jika memutuskan untuk tidak hamil lagi.

6. Gejala Pengeroposan Tulang

Penurunan kadar kepadatan tulang ada hubungannya dengan turunnya produksi estrogen. Kepadatan tulang yang turun menyebabkan risiko osteoporosis meningkat. Ladies harus menjaga diri agar aktivitas yang dilakukan tidak membahayakan sendi dan tulang.

7. Perubahan Kadar Kolesterol

Turunnya kadar estrogen juga dianggap menjadi penyebab meningkatnya kolesterol jahat yang menjadi penyebab penyakit jantung. Diet yang tepat tetap perlu dijalankan agar kadar kolesterol tetap normal.
Perimenopause adalah tahapan alami dalam fase kehidupan perempuan. Namun, kita sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter apabila gejala-gejala di atas sudah sangat mengganggu. Pastikan Ladies telah mengenali kondisi tubuh sebelum memeriksakan diri ke dokter, ya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

× Hubungi Kami