“Mir, pulang sekolah temenin gue ke toko buku ya,“ pinta Maya penuh harap pada Mira sahabatnya.
“Hari ini gue nggak bisa May, mau nemenin Mama ke rumah eyang,” jawab Mira dengan sedikit perasaan bersalah,” Besok ya, May.”
“Oke deh, besok ya, jangan bikin janji lain ya,“ pinta Maya.
Mira hanya mengangguk sambil tersenyum lalu melambaikan tangannya karena mobil jemputan sudah datang.
***
Sesuai janji Mira sudah siap menemani Maya ke toko buku, tetapi tiba-tiba Arjuna mengajaknya makan siang bersama.
“Maaf, Jun, gue sudah ada janji sama Maya ke toko buku,“ jawab Mira, ada sedikit sesal karena harus menolak ajakan Arjuna, cowok paling ganteng satu sekolah ini.
“Oh gitu, toko buku mana? Gue boleh ikut, nggak?” tanya Arjuna,
“Nanti selesai dari toko buku, kita bisa makan bareng, Maya juga boleh ikut, kok.“
“Hhmm, gimana ya, gue harus tanya Maya dulu, ya,“ jawab Mira ragu-ragu.
Mobil jemputan Mira sudah datang, dia meminta Pak Joko supir ya menunggu sebentar karena Maya belum datang.
Ketika Maya datang, matanya berbinar melihat Arjuna. Wajahnya memerah saat tahu pria itu akan ikut ke toko buku dan mereka akan makan siang bersama setelahnya.
Mira meminta Arjuna duduk di kursi depan, di samping Pak Joko, supirnya. Di kursi belakang, Maya tak henti-hentinya mencuri pandang pada Arjuna, dan merasa Arjuna pun melakukan hal yang sama.
Sejak saat itu, mereka bertiga sering pergi bersama. Hampir setiap minggu mereka bertemu di luar jam sekolah. Kadang mereka pulang dulu supaya bisa mengganti seragam dengan pakaian santai. Kecuali bila akan ke toko buku, mereka langsung dari sekolah dengan mengenakan seragam.
Hari ini, tiba-tiba Mira membatalkan janjinya pergi bersama Maya dan Arjuna. Mendadak Mama minta ditemani ke rumah Tante Susi.
Arjuna sempat mengajak Maya pergi berdua, tapi Maya menolak dan mereka sepakat membuat janji baru esok harinya.
Mira merasa kecewa karena Arjuna mengajak Maya pergi berduaan. Untung saja Maya menolak dan mereka akhirnya membuat janji baru.
Mira berharap ide membuat janji baru datangnya dari Arjuna. Tetapi perkiraan Mira meleset. Dia pikir Maya akan melompat kegirangan mendengar ajakan Arjuna. Ternyata tidak.
Esoknya, ketika mereka bertiga bertemu. Arjuna mengatakan bahwa dia ingin menanyakan sesuatu pada Maya dan Mira.
“Gue sebenarnya suka sama kalian berdua, siapa dari kalian yang mau jadi pacar gue?“ tanya Arjuna penuh percaya diri.
Maya dan Mira saling pandang.
“Huh, kenapa harus seperti itu? Harusnya lo yang memilih siapa di antara kami yang mau lo jadikan pacar,“ gerutu Maya.
“Gue nggak bisa memilih karena gue suka kalian berdua,“ jawab Arjuna sambil senyum dikulum.
“Maaf ya, Arjuna, gue nggak mau kehilangan sahabat, jadi gue nggak mau jadi pacar lo,“ jawab Mira tegas.
“Terima kasih Mir,“ ujar Maya dengan mata berkaca-kaca.
Mira terkejut, tidak mengerti maksud Maya.
“Arjuna, gue memang suka sama lo, tapi gue nggak akan menukar persahabatan dengan Mira dengan apa pun di dunia ini,“ jawab Maya sambil memeluk Mira.