By. Eulis Eva Kurniasari
(378 kata)
Divya, seorang gadis remaja yang sangat dicintainya oleh semua orang. Sikapnya lembut dan memiliki jiwa dermawan. Ibu memaggil putri kecilnya, namun tak terdengar suara Divya. Akhirnya ibu mencari Divya ke kamarnya. Kondisi Divya sangat lemah, badannya demam, hidungnya mimisan dan kepalanya terasa pusing.
Sudah dua minggu gejala ini terasa, namun Divya enggak pernah bercerita kepada siapapun. Melihat kondisi tersebut akhirnya Divya dibawa ke rumah sakit. Kondisi Divya lemas dan lemah sekali, hingga keceriaannya hilang seketika.
Merekapun tiba di rumah sakit.
Setelah memeriksa Divya, dokter Alisa segera mengajak berbicara kedua orangtuanya.
“Pak, Bu, penyakit Divya cukup serius, jadi harus dirawat di sini.
“Baiklah, Dokter.”
Divya mendapatkan perawatan intensif dari dokter. Dokter memanggil kedua orang tua Divya, untuk mengetahui hasil diagnosa penyakit anaknya. Ternyata Divya mengidap penyakit Leukemia.
Ada rasa tidak percaya terhadap pernyataan Dokter tersebut.
“Dokter, berapa lama anak saya akan bertahan?”
“Kalau melihat kondisi penyakitnya, sekitar 3 bulanan. Namun semua itu kita serahkan kepada Allah Swt. Bersabarlah Pak, Bu. Semoga Divya bisa sehat kembali.”
Kedua orang tua Divya merasakan kepedihan hati yang sangat dalam.
“Ibu, Ayah, mengapa kalian menangis?”
“Tidak apa-apa, Divya.”
“Cepatlah sembuh, sayang”. ucap ibu Divya sambil menciumi pipinya.
Semenjak Divya sakit, teman-temannya, datang silih berganti. Begitu pula Dion dan Agnes sahabat terdekatnya.
Semakin hari penyakit Divya bertambah parah. Sudah sebulan lamanya Divya berada di rumah sakit. Divya merasa bosan tinggal di rumah sakit. Ia meminta kepada kedua orang tuanya untuk pulang. Keinginan Divya diizinkan oleh Dokter.
Divya mengeluhkan rambutnya yang rontok
Memang terlihat, semakin hari badan Divya semakin kurus, hidung dan gusinya terus mengeluarkan darah.
Minggu depan hari ulang tahun Diva yang ke 17, ia berharap dapat merayakannya bersama anak-anak yatim piatu. Seolah mengerti akan keinginan sahabatnya itu, Dion dan Agnes mempersiapkan segalanya.
“Selamat ulang tahun kakak Divya, semoga panjang umur dan cepat sembuh.” ucap anak-anak yatim piatu.
“Terima kasih untuk semua.” ucap Divya lirih.
“Bu, mereka semua adik Divya.”
Setelah itu, Divya memanggil Dion dan Agnes.
“Terima kasih kalian sudah menjadi sahabat terbaikku. Sayangi mereka.”
Setelah itu mata Divya tertutup, bibirnya tersenyum dan tidak mampu mengucapkan kata-kata lagi.
“Divya…Divya…”
Hanya suara tangisan dan panggilan semua orang yang terdengar saat itu, tanpa respon dari Divya.
“Pergilah dengan tenang Div. Di hari ulang tahunmu yang ke 17, Allah Swt telah memanggilmu. Kami akan lanjutkan perjuanganmu untuk menyayangi mereka.”
Bandung Barat, 16 Juli 2021
Editor : Fitri Junita
#fikminJoeraganArtikel2021
#Day9
#Genre:TeenFic
#Tema: Ulang Tahun