Hai, Smart Ladies. Mengajarkan cara mengatur uang saku kepada anak tidaklah mudah. Apalagi, jika anak sering tergoda untuk memiliki banyak hal yang kurang dibutuhkan. Makin banyak orang yang dikenal, makin sering dia memperhatikan apa yang digunakan dan dimiliki orang lain. Akhirnya, dia pun membandingkan hasil pengamatan tersebut dengan kehidupannya. Di sinilah terlihat bahwa orang tua membutuhkan tips mengenalkan literasi keuangan anak.
Ketika anak mulai mencari tahu cara mengelola uang saku untuk memenuhi keinginannya, saat itulah dia membutuhkan literasi ini. Dirangkum dari berbagai sumber, literasi keuangan adalah pengetahuan dan keterampilan terkait keputusan dan kebijakan dalam memanfaatkan sumber daya keuangan yang dimiliki.
Pentingnya Literasi Keuangan bagi Anak
Seiring bertambahnya usia anak, bertambah pula daftar keinginannya. Selanjutnya, dia akan berusaha mencari cara agar keinginannya segera terpenuhi dan tidak dianggap ketinggalan zaman.
Ladies, saat uang saku tidak dapat mencukupi keinginannya yang berlebih, dia mungkin akan memiliki ide untuk meminjam uang pada temannya. Padahal, dia belum dapat berpikir panjang tentang cara mengembalikan uang pinjaman sebelum bisa mengendalikan keinginannya.
Kondisi seperti ini dapat terjadi pada anak yang terbiasa mendapat uang saku setiap hari untuk membeli makanan ringan di sekolah. Dengan uang jajan tersebut, dia tidak biasa menahan lapar sebentar dan mendapat jaminan selalu kenyang.
Hampir semua anak tahu jika orang tua bisa mendapatkan uang dari hasil bekerja atau berdagang. Pola pikir mencari-uang-itu-sulit dapat membentuk karakter anak menjadi sangat perhitungan. Dia dapat meniru orang tuanya dengan berusaha dan bekerja keras untuk mendapat uang, kemudian menyimpan uang tersebut dalam tabungan. Namun, dia juga bisa menjadi sulit mengeluarkan uang tabungannya jika bukan untuk membiayai kebutuhannya sendiri.
Tips Mengenalkan Literasi Keuangan kepada Anak
Ladies, literasi keuangan penting bagi siapa pun agar bisa mengelola keuangan. Lima tips untuk mengajarkannya adalah:
1. memberikan pemahaman tentang nilai uang dan barang;
2. memberikan penjelasan tentang tingkat prioritas berbagai kebutuhan dan keinginan;
3. mengenalkan konsep urgensi meminjam uang atau barang;
4. memberikan pengetahuan tambahan melalui tayangan, bacaan, atau permainan, misalnya bermain monopoli untuk mengenalkan cara mengelola kepemilikan, alokasi harta, serta risiko; dan
5. mengajarkan kewajiban berbagi, baik melalui sedekah maupun donasi.
Demikian lima tips mengajarkan literasi keuangan anak yang bisa Ladies coba. Orang tua membutuhkan tips tersebut kepada anak agar anaknya tidak kedodoran mengelola keuangan di masa depan.
Editor: Saheeda Noor