Halo, Smart Ladies!
Banyak cara yang telah ditempuh para orang tua agar berhasil mengasuh anak-anak dengan baik. Bahkan, mereka telah mengikuti seminar dan pelatihan soal parenting. Mereka juga membeli dan membaca buku-buku parenting yang notabene bagus. Apa pun usaha orang tua dalam parenting patut diacungi jempol. Namun, semua teori yang baik tanpa penerapan adalah sia-sia.
Mengacu pada pola parenting yang disingkat MOTIVATE, Ladies patut mempraktikkan hal-hal berikut ini:
1. M = Modelling
Orang tua yang mencintai Allah akan memberikan teladan yang baik bagi anak anaknya. Mereka mengajar dan melatih dengan keteladanan, sehingga anak-anak akan menangkap value (nilai) dari teladan bukan karena diajarkan. Keteladanan berbicara tentang otensitas ( keaslian) dan apa adanya. Dalam hal ini, menjadi model tidak dituntut kesempurnaan.
2. O = Open Communication
Berusahalah terlibat dalam komunikasi fisik face-to-face secara terbuka. Bersedia mendengar penuh perhatian dan mencoba mengerti sembari bertanya sebagai bentuk respons.
3. T = Time
Jika orang tua menginvestasikan waktunya lebih banyak bersama anak-anak, maka Ladies akan lebih mudah memengaruhi mereka.
4. I = Intimacy
Keakraban yang dibina secara intens akan menghindarkan anak-anak dari perilaku menyimpang, misalnya penyalahgunaan obat terlarang, seks bebas, atau tindakan kriminal. Anak-anak yang dibesarkan oleh kedua orang tuanya dengan relasi individu yang buruk cenderung mengalami kesulitan dalam kehidupannya.
5. V = Vision
Visi dalam keluarga harus jelas karena akan memberikan arah ke masa depan. Makin jelas dan besarnya visi tersebut, makin besar pula motivasi untuk meraih sukses. Misalnya, keluarga memiliki visi untuk selalu melakukan segala sesuatu terbaik seperti untuk Tuhan bukan untuk manusia. Dengan demikian mereka selalu bersemangat untuk melakukannya tanpa terganggu apa kata orang lain. Anak-anak bebas memilih hal positif yang mereka ingin lakukan, tetapi mereka tidak dapat lepas dari konsekuensi atas keputusan yang telah diambil. Saat mereka mengalami kesulitan atau gagal melakukan sesuatu, mereka tidak akan kecewa dan frustrasi.
6. A = Affirmation
Saat anak-anak mampu melakukan sesuatu, orang tua harus meneguhkan keberhasilan itu dengan pujian penuh kasih sayang tanpa syarat. Jangan membandingkan mereka dengan anak lain karena hal ini bisa menimbulkan luka hati. Sebaiknya Ladies juga tidak menjuluki mereka dengan julukan negatif, misalnya si malas atau si bodoh. Anak perempuan membutuhkan pelukan dari ayahnya, sedangkan anak laki-laki membutuhkan tepukan pada bahu dan punggung.
7. T = Training
Pelatihan yang baik akan menghasilkan transformasi hal baik pula. Pelatihan membutuhkan kesengajaan, praktik, dan disiplin. Tanpa hubungan yang baik dalam pelatihan akan terjadi penolakan, disiplin tanpa pelatihan akan mengakibatkan pemberontakan. Adapun cinta kasih tanpa disiplin mengarah pada sikap tidak respek. Jadi, kasih tak bersyarat yang membuat anak menjadi disiplin.
8. E= Entrust
Memercayai anggota keluarga dengan mencintai dan membantu satu sama lain adalah penting. Beri kepercayaan kepada anak-anak untuk memilih teman-teman, sekolah, dan pergaulan yang orang tua yakin baik. Dengan demikian, mereka akan lebih percaya diri dan mandiri.
Sebagai orang tua kita mendambakan anak-anak yang berakhlak baik, berbudi luhur, dan berhasil dalam kehidupannya. Tak bisa dipungkiri tantangan dunia saat ini cukup membuat orang tua selalu khawatir. Oleh karena itu, selama anak-anak masih berada dalam genggaman kita, berusahalah semaksimal mungkin. Bila tiba saatnya mereka menginjak remaja dan menjadi dewasa, kita akan kehilangan momen terbaik dalam pengasuhan.