Hai, Smart Ladies!
Kebutuhan seorang anak berubah sesuai tahap perkembangannya. Anak yang telah mencapai usai remaja tentu memiliki kebutuhan yang berbeda dengan ketika masih kanak-kanak maupun pada saat mencapai usia dewasa muda nanti.
Usia remaja sangat unik karena berada di antara usia yang bukan lagi anak-anak, tetapi belum pula dewasa. Usia ini identik dengan pencarian jati diri dan rasa ingin tahu yang besar terhadap dunia luar. Pada usia ini, anak cenderung mengalami ketidakstabilan emosi, sering merasa canggung dalam pergaulan, dan bersikap menentang orang tua.
Memiliki anak remaja menjadi tantangan tersendiri. Hal ini disebabkan remaja memiliki keinginan yang tinggi untuk mengeksplorasi banyak hal tanpa campur tangan orang tua, sedangkan orang tua menganggap anaknya masih perlu diawasi. Hal itulah yang sering menjadi penyebab munculnya konflik di antara anak remaja dan orang tuanya.
Sebagai seorang ibu, tentu sikap Ladies dalam menghadapi remaja akan berbeda dengan ketika ia masih anak-anak. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menghadapi anak remaja agar kedekatan dengan mereka tetap terjalin baik.
1. Tunjukkan Empati
Karena ketidakstabilan emosinya, seorang remaja sering bermasalah dengan orang tua, guru, maupun teman-temannya. Tunjukkan empati ketika dia bercerita mengenai masalah yang dihadapi agar ia merasa dipahami. Hindari menegurnya saat itu juga dan bersikap menghakimi, meskipun Ladies merasa sikapnya salah. Lebih baik dengarkan saja dan berikan masukan dengan cara yang bisa diterimanya.
2. Bersikap Tenang
Anak remaja sering meluapkan emosi dengan tidak terkendali jika ada hal yang tak disukainya, termasuk kepada orang tuanya. Termasuk kepada orangtuanya. Hadapi dengan tenang dan jangan terpancing emosi. Sikap Ladies yang tetap tenang akan menambah wibawa dan kepercayaan anak remaja kepada ibunya. Ajaklah dia berbicara ketika emosinya mereda.
3. Perlihatkan Kepedulian
Seorang remaja merasa dicintai dan dihargai jika ibunya peduli. Untuk itu, pastikan Ladies tahu hal-hal yang disukai dan tidak disukainya, seperti jenis makanan, genre film, atau bahkan karakter teman.
4. Luangkan Waktu
Luangkanlah waktu setiap hari untuk berbicara dari hati ke hati dengannya. Sesekali, Ladies bisa pergi berdua saja untuk menjalin kedekatan, misalnya dengan berjalan-jalan di mal atau berolahraga bersama. Sambil melakukan aktivitas tersebut, Ladies bisa mengajaknya mengobrol tentang berbagai hal yang menarik minatnya.
5. Tunjukkan Minat pada Hobinya
Ini adalah salah satu cara paling mudah untuk menjalin kedekatan dengan anak remaja. Menonton penampilannya di pentas musik dan mengantarnya ke tempat latihan menari atau les melukis, misalnya, akan membuat si anak remaja merasa dipedulikan dan dihargai. Dengan mempelajari hal-hal penting mengenai hobinya, Ladies bisa mengajaknya berdiskusi. Hal ini akan membuatnya bersemangat dan terpacu untuk lebih mengembangkan diri.
6. Berkenalan dengan Teman-temannya
Untuk memahami lingkungan pergaulan anak remaja, Ladies perlu mengenali teman-temannya. Namun, diperlukan kehati-hatian agar anak remaja tidak merasa diawasi dan membuat hubungan kita dengannya menjadi buruk. Pelajarilah cara bergaul tanpa membuat dia dan teman-temannya merasa canggung. Hindari menegur anak di depan teman-temannya karena akan menjatuhkan harga dirinya.
7. Hargai Privasinya
Seorang remaja membutuhkan privasi. Mereka membutuhkan lingkungan pergaulan mereka sendiri tanpa ada orang lain yang membuat mereka merasa diawasi. Jika anak mempunyai media sosial dan Ladies ingin berteman atau mengikuti akun mereka, tanyakan dan minta persetujuannya terlebih dahulu.
Nah, Ladies, demikianlah beberapa tips agar bisa menjadi ibu yang asyik bagi anak remaja, yaitu yang bisa memahami kebutuhannya dan menjadi teman curhat yang menyenangkan.
Kereeeen!!!