Hai, Smart Ladies. Tempe kedelai hitam mungkin belum terdengar familiar. Kita sudah sangat terbiasa dengan tempe kedelai. Namun, bagaimana dengan tempe kedelai hitam? Mungkin baru hari ini kita mengetahui keberadaannya. Bisa jadi, sebagian kita akan menganggapnya sebagai makanan unik.
Tempe kedelai hitam ternyata menjadi khasanah kuliner di beberapa wilayah Jawa Timur, seperti Pacitan, Banyuwangi, dan Tuban telah begitu akrab dengannya. Bahkan, tempe kedelai hitam menjadi menu keseharian mereka.
Lantas apa saja manfaat kedelai hitam? Mari kita simak, Ladies.
-
Kedelai Hitam Sebagai Bahan Baku Kecap
Penduduk Asia Tenggara telah mengkonsumsi tanaman ini sejak berabad lampau. Hanya saja, manfaat dan keunggulan kedelai hitam mungkin belum banyak diketahui.
-
Kedelai Hitam Memiliki Rasa yang Lezat
Dalam kedelai hitam terdapat zat yang bernama mino glutamate yang menyerupai monosodium glutamate (MSG). Kehadiran mino glutamate ini menjadikan rasa kedelai hitam lebih gurih dari kedelai biasa.
-
Kedelai Hitam Bermanfaat Menangkal Radikal Bebas
Kandungan antioksidan yang tinggi mampu menjaga tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas yang tidak stabil. Peneliti dari UGM, Prof Dr Ir Mary Astuti MS, menyatakan bahwa tempe kedelai hitam memiliki kadar seperoksida dismutase (SOD) yang lebih tinggi dari tempe kedelai biasa. SOD inilah yang bertugas untuk mengubah radikal bebas berbahaya menjadi hidrogen peroksida (H₂O₂).
-
Kedelai Hitam Memperlambat Proses Penuaan
Seperoksida dismutase (SOD) yang banyak terdapat dalam kedelai hitam ini juga memiliki manfaat lain. Di samping sebagai antioksidan, SOD juga mampu memperlambat proses penuaan. Oleh karena itu, konsumsi kedelai hitam secara rutin mampu membuat kita lebih awet muda.
Selain SOD, kedelai hitam juga mengandung antioksidan lain, yakni isoflavon. Isoflavon mencegah terjadinya oksidasi dalam tubuh dengan cara mengikat logam-logam transisi, misalnya besi.
-
Kedelai Hitam Mampu Mengurangi Asma
Isoflavon juga memiliki manfaat lain yakni mengurangi penderitaan asma. Penelitian DR Ravi Kalhan dari Northwestern University Feinberg School of Medicine di Chicago, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa isoflavon dapat menurunkan leukotrin yang menyebabkan peradangan. Peradangan inilah yang menjadi sebab penderita asma kesulitan bernapas.
-
Kedelai Hitam Mampu Mencegah Berbagai Penyakit Degeneratif
Manfaat kedelai hitam berikutnya adalah mencegah berbagai penyakit degeneratif, seperti jantung koroner, kolesterol, kanker, dan diabetes. Warna hitam pada kedelai muncul karena bertumpuknya antosianin, klorofil, dan berbagai zat lain. Antosianin inilah yang berfungsi untuk mencegah hadirnya aneka penyakit tersebut.
Kadar antosianin dalam kedelai hitam lebih tinggi daripada blue berry yang terkenal dengan kandungan antosianin tinggi.
-
Kedelai Hitam Bisa Diolah Menjadi Berbagai Jenis Makanan
Selain tempe dan kecap, kedelai hitam juga dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan lainnya, seperti susu, rempeyek, tauco, tahu, dan sebagainya. Tanaman kedelai hitam sendiri banyak dibudidayakan di Pulau Jawa. Pemerintah mengupayakan perluasan dan intensifikasi penanamannya mengingat besarnya kebutuhan kedelai hitam untuk produksi kecap. Sebagian hasil panen kedelai hitam juga diekspor ke mancanegara.
Kedelai hitam bisa dijadikan sumber pangan alternatif yang bergizi tinggi. Hanya saja, warnanya yang gelap mungkin menjadikannya kurang berselera. Namun, dengan pengolahan yang tepat, hal ini mungkin saja dapat diatasi. Misalnya saja dengan menggunakannya dalam bentuk bubuk, atau menjadikannya bahan isian kue, seperti onde-onde, bakpau, dan lain-lain.
Olahan dalam bentuk tempe juga bisa menjadi alternatif lain dari konsumsi kedelai hitam. Tempe kedelai hitam yang sudah diolah menjadi berbagai hidangan tentu tidak lagi didominasi warna hitam. Setelah dimasak, tempe kedelai hitam tidak lagi berwarna kehitaman melainkan berubah menjadi cokelat. Apalagi rasanya juga lebih lezat daripada tempe biasa sehingga lebih mudah untuk diterima lidah.
Ladies, itulah ketujuh manfaat kedelai hitam. Alangkah baiknya kita mencoba mengkonsumsinya dan memperkenalkan makanan unik ini pada keluarga kita. Selamat mencoba!
Editor: Purwani Wijayanti
#maratonmenulisartikel
#joeraganartikel