Hai, Smart Ladies!
Kita tentu bahagia apabila anak-anak bisa menimba ilmu di pondok pesantren, apalagi jika mereka mondok tanpa paksaan, tetapi karena keinginan sendiri. Bagi orang tua, khususnya seorang ibu, berjauhan dengan anak dalam waktu lama adalah ujian yang tidak mudah untuk dilewati.
Namun, ketika ingat cita-cita dan pahalanya, seketika akan tumbuh rasa tenang dan semangat dalam melewati hari-hari tanpa anak-anak di rumah.
Kalau bekerja sebagai wanita karier, mungkin Ladies menghabiskan lebih banyak waktu untuk memikirkan tugas kantor daripada memikirkan anak-anak. Akan tetapi, bagaimana dengan Ladies yang berperan sebagai ibu rumah tangga? Untuk mengatasi rasa kangen yang selalu muncul setiap waktu, beberapa kiat berikut ini bisa Ladies praktikkan.
-
Menekuni Hobi
Ketika masih ada anak-anak, Ladies mungkin mempunyai hobi yang tidak dijalani dengan serius. Nah, karena sudah tidak ada anak-anak di rumah, cobalah untuk menekuni hobi kembali. Kalau Ladies mempunyai hobi merajut, membuat kue, atau hobi menulis, lanjutkan dan jalani dengan sungguh-sungguh. Kalau perlu, ikuti kursus daring untuk mendukung hobi tersebut. Siapa tahu hobi yang kita tekuni itu akan mendatangkan rezeki.
-
Membuat Komunitas Sedekah
Ajaklah teman-teman yang kira-kira mudah diajak bekerja sama dan memiliki satu visi. Ladies bisa memulainya dengan berbagi sedekah nasi bungkus setiap hari Jumat. Jika sudah berjalan baik dan lancar, kegiatan tersebut bisa kita kembangkan lagi dengan kegiatan sedekah lainnya. Dengan mengikuti komunitas ini, pikiran Ladies akan teralihkan sehingga tidak terlalu sering memikirkan anak-anak yang mondok.
-
Melafazkan Al-Fatihah
Lafazkan Al-Fatihah ketika Ladies memandangi foto anak-anak atau ketika wajah mereka tiba-tiba terlintas di pikiran.
-
Melihat Foto dan Video
Membuat dokumentasi memang tidak akan pernah sia-sia. Sesekali, Ladies bersama suami bisa melihat foto atau video anak-anak. Kenang kembali hal-hal lucu yang terjadi ketika foto dan video itu dibuat atau tirukan kalimat-kalimat yang sering mereka ucapkan ketika masih ada di rumah. Hal tersebut pasti akan membuat Ladies dan suami tergelak.
-
Menulis di Diari
Tuliskan saja semua yang Ladies rasakan pada secarik kertas atau diari untuk mengurangi beban perasaan kangen yang luar biasa. Kumpulan kertas atau diari berisi curahan hati ini bisa ditunjukkan saat putra-putri kita sudah lulus dari pondok pesantren. Mereka pasti akan terharu mengetahui betapa besarnya kerinduan kita ketika mereka jauh dari rumah.
-
Manfaatkan Waktu Berkunjung dan Video Call
Pihak pondok pesantren pasti sudah menentukan jadwal berkunjung dan melakukan video call. Nah, manfaatkan waktu-waktu ini semaksimal mungkin. Pertama, dengarkan dulu curahan hati putra-putri kita tanpa menyela sedikit pun. Setelah itu, barulah kita berbicara.
-
Meng-update Info dari Pondok Pesantren
Saat ini, setiap pondok pesantren memiliki grup WhatsApp untuk tiap-tiap kelompok hujroh (kamar) dengan satu sampai dua orang murobbi/murobbiyah. Dengan demikian, Ladies tidak perlu khawatir akan buta informasi tentang putra-putri yang sedang mondok. Pasti murobbi atau murobbiyah akan menyampaikan informasi tentang kegiatan pondok pesantren, juga akan mengabarkan bahwa semua santri dalam keadaan sehat. Informasi seperti ini membuat para orang tua akan merasa ayem sekali.
-
Pasrah dan Tawakal
Tidak ada lagi yang bisa kita lakukan selain pasrah dan tawakal kepada Allah. Ladies harus selalu ingat bahwa menyekolahkan putra-putri di pondok pesantren adalah demi mendapatkan ilmu dunia dan akhirat. Yakin saja bahwa semua yang kita lewati adalah perjuangan dan pengorbanan yang insyaallah tidak akan sia-sia.
Nah, semoga kiat-kiat tersebut bisa menjadi cara agar rasa kangen kepada putra-putri yang sedang mondok di pesantren terobati. Tetap semangat, ya, Ladies!