Indonesia adalah negara makmur. Oleh karena itu, banyak pihak yang ingin menjajah dan menguasai Indonesia. Belanda adalah negara yang paling lama menjajah dan menguasai Indonesia yaitu hampir 3,5 abad. Banyak pahlawan di berbagai daerah yang melakukan perlawanan agar bisa terlepas dari belenggu penjajah.
Perjuangan melawan penjajah tak hanya dilakukan oleh para pria. Kaum wanita juga ikut ambil bagian dalam perjuangan agar Indonesia bisa merdeka. Ketangguhan dan strategi mereka di medan perang tak kalah canggih dengan para pria.
Berikut wanita-wanita tangguh pejuang kemerdekaan negara Indonesia.
1. Laksamana Malahayati
Laksamana Malahayati lahir di Aceh pada tahun 1550. Beliau adalah keturunan Sultan Al Mukamil, seorang Laksamana Angkatan Laut di Aceh. Didikan dari orang tua dan sekolahnya, Akademi Angkatan Bersenjata di Aceh, membuatnya menjadi wanita hebat yang tak takut perang.
Inong Balee adalah nama pasukan yang dibentuk oleh Laksamana Malahayati dengan jumlah personil kurang lebih 2000 orang dan dilengkapi 100 kapal perang. Beliau memenangkan banyak peperangan sebelum wafat pada tahun 1606, saat berperang melawan Armada perang Portugis.
2. ย Martha Christina Tiahahu
Pahlawan wanita ini lahir di Nusa Laut, Kepulauan Maluku.Christina mulai ikut berjuang saat usianya masih muda, yaitu 17 tahun.
ย Pahlawan cantik ini hadir di pertemuan Saparua yang menjadi cikal bakal perjuangan rakyat Maluku. Beliau adalah wanita tangguh yang tak kenal takut, berjuang bersama rakyat Maluku dan Pattimura untuk melepaskan diri dari belenggu penjajah.
3. Nyi Ageng Serang
Nyi Ageng Serang lahir di Serang pada tahun 1752, putri dari Pangeran Natapraja, penguasa kerajaan kecil di Mataram. Beliau juga keturunan Sunan Kalijaga dan memiliki keturunan yaitu Ki Hajar Dewantara.
Beliau memiliki kemahiran yang sangat menonjol dalam berperang yaitu krida perang. Beliau berjuang bersama Pangeran Diponegoro untuk menumpas para penjajah yang datang ke bumi pertiwi. Selama Indonesia belum merdeka, beliau bertekad ikut andil dalam pertempuran melawan penjajah.
4. Cut Nyak Dien
Cut Nyak Dien lahir pada tahun 1848 di Aceh Besar, Aceh Darussalam dan merupakan putri seorang bangsawan yang taat beragama. Beliau menikah dengan Teuku Ibrahim Lamnga, putra Teuku Po Amat, pada tahun 1862.
Kematian suaminya membuat Cut Nyak Dien marah sehingga ikut terjun langsung ke medan perang. Nama besar Cut ditakuti oleh penjajah karena beliau memenangkan hampir semua pertempuran.
5. Cut Nyak Meutia
Cut Nyak Meutia lahir di Aceh pada tahun 1870. Beliau adalah putri dari Teuku Ben Daud, ulama dari Sijunjung Minangkabau. Sejak kecil, beliau dididik untuk memahami ilmu agama dan juga ilmu pedang.
Cut Nyak Meutia dikenal sebagai ahli strategi perang. Beliau menggunakan strategi serang mundur dan telik sandi untuk memporak-porandakan Belanda. Kekuatannya sungguh luar biasa hingga berhasil membobol pertahanan penjajah.
Smart Ladies, dahulu kala, wanita ikut menjadi bagian dari perjuangan Indonesia meraih kemerdekaan. Semoga semangat perjuangan mereka terus membara di dada wanita Indonesia untuk mengisi kemerdekaan.
Editor Reni Wulandari