Joeragan artikel

5 Tips Menangani Anak Tantrum

Hai, Smart Ladies!

Pernahkah Ladies melihat anak tantrum? Sebenarnya apa tantrum itu? Apa penyebab dan bagaimana cara mengatasinya?

Berikut adalah penjabaran seputar masalah tantrum pada anak. Yuk, kita simak!

  1. Apa Itu Tantrum?

Tantrum, yaitu ledakan emosi pada anak. Biasanya, ditandai dengan sifat keras kepala, menangis keras yang disertai dengan teriakan, dan marah-marah. Bahkan ada juga yang sampai melempar barang-barang yang ada di dekatnya.

Tantrum biasanya terjadi pada anak usia dini. Sebenarnya, hal tersebut masih bisa dianggap wajar dalam usia balita. Bahkan bisa sebagai tolok ukur dalam mendeteksi karakteristik pada anak.

Hanya saja, kalau tantrum kita biarkan begitu saja atau salah dalam menanganinya, akan berakibat buruk bagi perkembangan anak di kemudian hari.

2. Batas Usia Anak Mengalami Tantrum

Anak mulai mengalami tantrum saat memasuki usia 15 bulan sampai lima tahun. Menurut penelitian, puncak tantrum terjadi ketika anak berada di tahap usia tiga tahun. Namun, tak jarang juga ada anak yang masih mengalami tantrum pada usia di atas lima tahun. Alangkah baiknya tantrum pada anak dapat kita hentikan maksimal di usia lima tahun.

3. Penyebab Tantrum pada Anak

Tantrum pada anak disinyalir karena komunikasi antara anak dan orang tua tidak sejalan. Pada usia batita(1—3 tahun), anak cenderung masih merasa kesulitan dalam mengungkapkan keinginannya secara jelas. Terkadang, orang tua kurang dapat memahami maksud si anak. Tantrum juga dapat terjadi saat anak merasa kelelahan, gagal dalam melakukan sesuatu hal, ataupun ketika keinginan anak tidak dapat terpenuhi.

4. Kesalahan Orang Tua Saat Menghadapi Anak Tantrum

Terkadang, orang tua menganggap perbuatan tantrum yang anak lakukan sebagai sebuah kenakalan. Ada orang tua yang memberikan punishment kepada anak dengan cara mencubit, membentak, bahkan sampai memukul  dengan tujuan agar anak tidak akan melakukan perbuatan yang sama.

Namun, hal tersebut justru akan berakibat anak menjadikan makin tantrum. Bagaimana sikap yang seharusnya kita ambil selaku orang tua saat menghadapi anak tantrum?

5. Sikap yang Tepat Saat Menghadapi Anak Tantrum

Berikut beberapa tips yang dapat orang tua lakukan saat menghadapi anak tantrum.

  1. Usahakan orang tua dalam keadaan tenang dan tidak ikut terbawa emosi anak.
  2. Cari penyebab anak tantrum yang bisa kita jadikan bahan saat menenangkan anak. Beri waktu sejenak kepada anak untuk meluapkan emosi, tetapi tetap dalam jangkauan pengawasan kita.
  3. Setelah kondisi anak mereda, bawa anak ke dalam pelukan kita dengan penuh kasih sayang.
  4. Beri penjelasan kepada anak bahwa sikap yang dia lakukan itu tidak baik dan minta tidak mengulang kembali. Bisa disisipi dengan kisah teladan bagi anak.
  5. Terakhir, berikan reward saat anak sudah tidak melakukan tantrum lagi. Reward bisa berupa pujian, stiker atau sekadar bingkisan kecil yang bisa membuat anak terkesan.

Smart Ladies, ternyata kedekatan orang tua kepada anak dan juga komunikasi yang sehat dari kedua belah pihak sangat berpengaruh pada sikap anak yang tantrum.

Mari kita mulai berbenah diri dan berusaha untuk menjadi orang tua yang bijak saat menghadapi masalah pada anak.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

× Hubungi Kami