Hai, Smart Ladies! Ladies, tahun 2022 sudah hampir usai dan dua bulan lagi kita masuk ke tahun 2023. Pakar ekonomi banyak yang mengeluarkan pernyataan terkait keadaan ekonomi di tahun tersebut. Resesi kemungkinan akan terjadi, dan kita mau tidak mau, siap atau tidak siap harus menghadapi dengan segala risikonya.
Keuangan negara, perusahaan, atau bahkan individu akan terganggu. Perencanaan dan pengelolaan pendapatan perlu dilakukan agar saat 2023 itu tiba tidak akan menjadi masalah dan mengganggu kestabilan ekonomi rumah tangga. Walaupun kita tetap berharap krisis ekonomi tidak benar-benar terjadi.
Ladies, berikut 5 cara mengelola pendapatan untuk persiapan menghadapi resesi 2023.
1. Menabung
Sejak kecil, kita sudah berlatih untuk mengisi celengan atau menitip uangย di tabungan sekolah. Saat dewasa, kebiasaan menabung sebaiknya diteruskan dan menjadi hal utama yang penting dilakukan. Biasakan menyisihkan pendapatan di awal saat terima gaji atau mendapatkan laba usaha untuk ditabung.
Tabungan akan membantu saat keadaan mendesak misalnya sakit, kebutuhan sekolah atau kebutuhan mendadak lainnya. Kebiasaan baik ini juga bisa dilakukan saat kita menginginkan membeli sesuatu, misalnya untuk membeli motor, mobil atau bahkan haji dan umroh atau berwisata ke tempat lain.
2. Investasi
Investasi juga perlu dilakukan sedini mungkin untuk mengamankan aset yang dimiliki atau bisa juga untuk mengembangkan usaha.Memilih investasi juga harus hati-hati agar tidak terjebak abal-abal atau bodong yang justru merugikan kita. Pahami karakternya agar bisa menjalankannya dengan baik.
Tanah, logam mulia, atau menjadi rekan usaha bisa menjadi pilihan invstasi. Persiapkan diri agar uang dan harta aman menghadapi resesi 2023. Saham juga investasi namun perlu kehati-hatian dalam memainkan agar tidak terjebak ke dalam riba dan membuat kita rugi.
3. Sedekah
edekah merupakan hal baik yang bisa dilakukan agar rezeki mendapatkan keberkahan dari Allah. Saat awal menerima gaji langsung sisihkan untuk berbagi kepada kaum dhuafa atau yatim piatu. Memberi makan atau sekadar jajan insyaallah mereka senang hati menerimanya.
Berbagi akan mengasah empati kita dan tidak akan membuat melarat atau miskin. Justru, dengan berbagi akan membuat Allah membuka banyak pintu rezeki. Sedekah juga akan membuat kita terhindar dari bahaya atau malapetaka.
4. Membayar Tagihan di Awal
Saat menerima gaji atau pendapatan di awal bulan, usahakan membayar semua tagihan . Prioritas tagihan tersebut seperti, SPP sekolah anak, air, listrik, dan utang (jika masih ada). Hindari untuk menundanya agar saat akhir bulan tidak dipusingkan dengan hal tersebut.
Tagihan yang dibayarkan di awal memudahkan kita mengelola keuangan rumah tangga. Keterlambatan juga akan membuat kita mendapatkan denda yang justru malah merugikan dan mengacaukan perekonomian keluarga.
5. Tekan Pengeluaran yang tidak Diperlukan
Setelah gaji atau pendapatan sudah diambil untuk menabung, investasi, sedekah dan membayar tagihan maka untuk kebutuhan makan sesuaikan dengan sisa yang ada. Tekan pengeluaran yang sekiranya memang tidak diperlukan atau membeli makanan berlebihan.
Usahakan tidak besar pasak daripada tiang atau membengkaknya pengeluaran dari pendapatan. Jika membeli barang-barang yang dibutuhkan dengan melihat kualitas bukan merk barang agar tidak terjebak kedalam gaya hidup sosialita.