Joeragan artikel

5 Hal Penting dalam Menggali Potensi dan Kemampuan Anak

Hai, Smart Ladies!!

Mempunyai anak sukses adalah harapan semua orang tua. Semua orang tua berharap mempunyai anak yang saleh, sukses dalam karier, dekat dengan keluarga, dan menjadi panutan di tempat tinggalnya. Mereka tidak segan berusaha dengan berbagai cara untuk mewujudkan harapan tersebut.

Apakah itu tepat? Apakah semua anak senang dibentuk menjadi sukses sesuai keinginan orang tuanya? Belum tentu. Buktinya, tidak semua anak tetangga atau kerabat kita berhasil, bukan? Bahkan, ada juga anak yang menganggap orang tuanya jahat karena tidak memahami keinginannya.

Agar hal tersebut tidak terjadi, arahkan anak sesuai potensi dan kemampuannya. Nah, lima hal berikut bisa Ladies pertimbangkan saat menggali potensi dan kemampuan buah hati.

  1. Hobi Anak

Ladies perlu mengenali hobi anak sejak kecil. Perkenalkan anak dengan beragam aktivitas, misalnya berkesenian, mengumpulkan barang, atau memasak. Izinkan anak mengeksplorasi diri walaupun ia harus bermain kotoran atau bermain air. Tidak perlu terlalu khawatir dengan selalu melarangnya atau mengatakan โ€œtidakโ€. Ladies cukup memantaunya dan menghentikan aktivitasnya jika betul-betul berbahaya.

  1. Sifat Anak

Setiap anak memiliki sifat yang unik. Anak perfeksionis dan ambisius tentu perlu perlakuan yang berbeda dengan anak yang sensitif dan pemalu.

  1. Kepribadian Anak

Carl Gustav Jung membedakan tipe kepribadian menjadi dua, yaitu ekstrover dan introver. Kaum ekstrover lebih berorientasi ke luar, senang bekerja sama dengan orang lain dalam sebuah kelompok, sigap, bekerja cepat, dan berani mengambil risiko. Sementara itu, kaum introver cenderung menarik diri, senang bekerja mandiri, tenang, dan hati-hati dalam mengambil keputusan. Mereka akan merasakan situasi yang melelahkan ketika berada di tengah keramaian.

Selain dua kepribadian di atas, kita mengenal ambiver, yaitu orang-orang yang memiliki karakteristik ekstrover dan introver sekaligus. Ada ambiver yang cenderung ke arah ekstrover dan ada juga yang ke arah introver.

  1. Kecerdasan Anak

Howard Gardner memperkenalkan kecerdasan majemuk yang meliputi sembilan kecerdasan, yaitu kecerdasan bahasa atau linguistik, visual dan spasial, musikal, logika matematika, interpersonal, intrapersonal, kinestetik, naturalis, dan eksistensial.

Dengan memahami sembilan kecerdasan ini, Ladies dapat mengasah beberapa kecerdasan yang dimiliki oleh buah hati sehingga dia dapat tumbuh optimal.

  1. Tipe belajar Anak

Ada empat macam tipe belajar anak, yaitu auditori, verbal, visual, dan kinestetis. Seorang anak yang memiliki tipe belajar auditori lebih banyak menggunakan indra pendengaran. Dia mudah memahami dialog dan mendengar penjelasan guru.

Anak dengan memiliki tipe belajar verbal cenderung menggunakan kata-kata atau mengeraskan suara saat membaca dan menulis untuk memahami pelajaran. Tipe belajar visual ditandai dengan kemampuan belajar menggunakan warna, garis, maupun bentuk.

Ciri-ciri anak dengan tipe belajar visual adalah senang menggambar apa pun di kertas, lebih mudah mengingat sesuatu yang dilihat daripada yang didengar, serta cukup peduli dengan penampilan dan pakaian. Anak dengan tipe belajar kinestetik cenderung mudah menerima informasi yang berkaitan dengan sentuhan fisik. Baginya, kehadiran alat peraga dan partisipasi diri dalam belajar sangat penting. Pembelajar kinestetik biasanya sangat menyukai pelajaran olahraga.

Ladies dapat menggunakan lima hal di atas untuk mengidentifikasi kondisi buah hati dan mengarahkannya untuk memilih kegiatan yang pas dan disukai.

Dengan cara ini, kita berharap dapat meminimalisasi jumlah anak yang mengalami luka pengasuhan karena orang tua tanpa sengaja membandingkan prestasinya dengan prestasi orang lain. Setiap manusia itu diciptakan istimewa atau specially designed oleh ย Tuhan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

× Hubungi Kami