Sirah nabawiyah menjadi sesuatu yang asing di telinga anak-anak, terlebih mereka yang bersekolah di sekolah negeri. Apalagi jam pelajaran agama di sekolah ini di rasa kurang. Padahal, banyak teladan baik dalam sirah nabawiyah.
Kalaupun ada, biasanya kisahnya kurang variatif. Itu-itu saja. Padahal kisah sirah nabawiyah itu banyak. Belum lagi di rumah. Orang tua pun adakalanya tidak kepikiran bagaimana sirah nabawiyah asyik disampaikan ke anak.
Ini merupakan tantangan baru yang sangat seru menjadikan sirah nabawiyah sesuatu yang menarik bagi anak. Tips berikut bisa, loh, dilakukan.
1. Kaitkan dengan Kehidupan Sehari-hari yang Dilakukan Anak
Misal, kala anak menyisir rambut. Kaitkan dengan kisah laki-laki yang menemui Rasulullah dalam keadaan rambut acak-acakan, lantas Rasulullah memintanya untuk merapikan rambutnya. Laki-laki itu pun pulang melakukan titah Rasulullah. Atau, kala anak memotong kuku tangannya, orang tua berkisah tentang Hindun bin Utbah yang datang ke Rasulullah untuk bersumpah. Rasul menolak karena kedua telapak tangan Hindun seperti binatang buas karena panjang kukunya.
2. Permainan, Simulasi Ringan, atau Praktik Langsung dalam Kehidupan
Misal, bermain perang Badar lantas dikaitkan dengan kisah perang tersebut. Bermain perang Badar ini bisa kelas besar, jadi bisa dilakukan guru ke siswa-siswanya. Atau, anak lomba lari dengan anak yang lain. Orang tua atau guru bisa mengaitkan kisah Rasulullah akan memberi hadiah kepada anak yang berhasil lari duluan sampai ke batas yang ditunjuk Rasulullah. Wah, seru ya.
3. Parade Kisah Sirah
Misal, orang tua berkisah bersahutan atau bergantian disertai dengan mimik dan intonasi yang bagus. Tentunya, anak akan tertarik karena orang tua melakukan hal yang bukan biasanya. Apalagi jika dilengkapi kostum yang sedap dipandang mata. Anak akan terpesona menyimak kisahnya. Paling gampang dan familiar adalah kisah 4 khulafaur rasyidin.
Nah, terbayang, bukan? Sirah nabawiyah bisa dinikmati anak-anak. Orang tua bisa melakukannya sendiri di rumah bersama anak. Guru di sekolah juga tak akan susah mengenalkannya. Nilai kebaikan pun akhirnya berhasil ditangkap anak.