Hai, Smart Ladies!
Di zaman ini, penggunaan plastik, styrofoam, dan kertas coklat sebagai pembungkus atau wadah makanan dan minuman sudah biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Penyebabnya adalah harganya murah, praktis, dan mudah mendapatkannya dalam berbagai ukuran, sehingga menyebabkan kebutuhan kemasan makanan atau minuman meningkat.
Faktanya, hidup kita tidak bisa dipisahkan dengan ketiga jenis kemasan di atas. Padahal, kita perlu mewaspadai penggunaannya untuk makanan atau minuman panas. Dikhawatirkan bahan pembuat pembungkus tersebut bersenyawa dengan makanan atau minuman, sehingga menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan tubuh kita. Agar lebih jelas, mari kita simak beberapa bahaya yang dapat ditimbulkan:
1. Plastik
Bisphenol A (BPA) yang terdapat pada plastik dapat menyebabkan penurunan kesuburan dan Polystirena (PS) bersifat karsinogenik dapat memicu timbulnya kanker. Selain itu, bahan lain seperti PVC (Poly Vinyl Chlorida) sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Suhu tinggi dan lamanya kontak plastik dengan makanan berpengaruh pada pelepasan bahan kimia yang masuk pada jaringan tubuh. Oleh sebab itu, menggunakan wadah plastik secara terus menerus dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan perubahan jaringan yang rentan terhadap penyakit kerusakan genetik, kesalahan kromosom, keguguran, dan cacat lahir.
2. Styrofoam
Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) telah melarang penggunaan styrofoam karena mengandung benzena satu dari empat komponen toksin pemicu kanker selain toluena, etilbenzena (stirena), dan xilena. Stirena dapat dengan mudah terlepas ke dalam makanan yang berminyak, berlemak, atau mengandung alkohol, ketika makanan dan minuman dalam keadaan panas. Akibatnya, dapat timbul kerusakan pada sumsum tulang belakang, masalah pada kelenjar tiroid, hingga anemia. Selain itu, juga dapat mengganggu kelenjar endokrin yang berfungsi pada proses reproduksi manusia, menyebabkan kelelahan, mempercepat detak jantung, sulit tidur, badan gemetaran, dan mudah gelisah. Selanjutnya berpengaruh pada siklus menstruasi pada wanita. Namun paling berbahaya zat ini bisa menyebabkan kanker payudara dan kanker prostat.
3. Kertas Coklat Pembungkus
BPA atau bisphenol A adalah bahan kimia yang sering digunakan sebagai bahan pembuat wadah makanan, tetapi juga tisu toilet, kertas koran, kertas struk belanja, dan tiket.
Pertama kali BPA digunakan pada wadah makanan kaleng agar kaleng tidak mudah berkarat. Bubuk BPA yang melapisi kertas bisa menahan panas.
Bahaya penggunaan kertas ini pernah dipaparkan oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). Mengutip penjelasan Lisman Suryanagara, seorang peneliti Pusat Penelitian Biomaterial Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, ia menghimbau masyarakat agar waspada terhadap kertas nasi dan kertas daur ulang yang dipakai untuk membungkus makanan.
Demi menjaga kesehatan tubuh, kita dapat menghindari penggunaan pembungkus makanan dan minuman yang terbuat dari bahan-bahan tersebut. Dikhawatirkan gangguan kesehatan akan timbul jika kita tidak berhati-hati menggunakannya. Sebagai penggantinya, kita ย dapat menggunakan keramik, kaca atau, stainless steel sebagai wadah makanan atau minuman panas. Adapun saat berada di restoran atau warung makan, jangan segan meminta ganti wadah makanan dan minuman panas yang tidak sesuai dengan wadah lain yang lebih aman. Bila kita ingin membeli makanan dan membawanya pulang, lebih baik membawa wadah sendiri. Jika ย memesan makanan dengan cara delivery segera setelah kita menerimanya, pindahkan ke wadah milik kita. Waspadai bahayanya sebelum terlambat, Ladies!
Sumber gambar: hellosehat.com