Joeragan artikel

š—žš—²š˜š—¶š—øš—® š—§š˜‚š—¹š—®š—»š—“ š—„š˜‚š˜€š˜‚š—ø š— š—²š—»š—¼š—½š—®š—»š—“ Pš—²š—»š—“š—µš—®š˜€š—¶š—¹š—®š—» š—§š˜‚š—¹š—®š—»š—“ š—£š˜‚š—»š—“š—“š˜‚š—»š—“

Smart Ladies, krisis keuangan seusai wabah pandemi belum berlalu, pelaku ekonomi yang sempat terpuruk dan menghentikan usahanya, baru mulai merangkak lagi dari bawah.

Namun, tiba-tiba kita harus dihantam lagi oleh kenaikan BBM yang tentu saja berdampak pada kenaikan harga berbagai macam barang dan jasa, sementara pš—²š—»š—“š—µš—®š˜€š—¶š—¹š—®š—» kita tetap bahkan berkurang. Ibaratnya, baru menetas langsung disuruh terbang. Kepak sayap yang lemah sudah harus dipakai untuk melawan dahsyatnya angin dan badai.

Ladies, sebagai tulang punggung keluarga, para suami kita banyak yang terkena dampak dari terpuruknya berbagai bidang usaha. Sebagai karyawan perusahaan, selain banyak yang terkena dampak dengan turunnya pš—²š—»š—“š—µš—®š˜€š—¶š—¹š—®š—», bahkan lebih parah lagi pemutusan hubungan tenaga kerja.
Banyak para tulang punggung itu yang kini beralih profesi menjadi tukang ojek, berjualan kecil-kecilan, berkeliling menjadi marketing perusahaan asuransi, dan lain sebagainya. Meski hasil yang didapatkan jauh dari kata mencukupi. Namun, mereka harus menjalankannya demi menghidupi keluarga di rumah.

Ladies, mungkin suami kita adalah salah satu yang terdampak masalah keterpurukan ekonomi ini. Sebagai seorang istri tentu kita juga tidak bisa tinggal diam, pasrah menerima keadaan atau, bahkan memarahi suami karena pemasukan berkurang.
Akibatnya pertengkaran demi pertengkaran sering terjadi di banyak rumah tangga karena masalah š—½š—²š—»š—“š—µš—®š˜€š—¶š—¹š—®š—» ini.

Smart Ladies,
Sebagai tulang rusuk, sudah saatnya kita juga bergerak menopang tulang punggung, agar beban tulang punggung tidak terlalu berat.
Peluang mendapatkan š—½š—²š—»š—“š—µš—®š˜€š—¶š—¹š—®š—» dari rumah cukup banyak. Asal kita jeli mencari peluang dan memanfaatkan kesempatan yang ada, insya Allah kita bisa membantu menambah š—½š—²š—»š—“š—µš—®š˜€š—¶š—¹š—®š—».

Ladies, berikut ini adalah usaha-usaha yang bisa ditekuni di rumah dengan modal minim. Jangan beralasan tidak ada waktu karena sibuk mengurusi rumah dan anak-anak. Asal kita bisa membagi waktu dengan baik, maka usaha yang kita lakukan juga Insya Allah lancar.

Berikut, adalah peluang usaha di rumah yang bisa Ladies coba tekuni.

1. Berjualan Frozen Food

š¹š‘Ÿš‘œš‘§š‘’š‘› š‘“š‘œš‘œš‘‘ satu dari sekian banyak makanan yang minim risiko terbuang. Waktu penyimpanan yang cukup lama membuat makanan yang dibekukan ini lebih santai dalam menjualnya.

Cobalah mencari berbagai macam resep š¹š‘Ÿš‘œš‘§š‘’š‘› š‘“š‘œš‘œš‘‘ yang ekonomis. Di internet banyak bertebaran resepnya, uji coba dalam skala kecil.

Jika dirasa sudah memenuhi standar rasa, kita bisa mulai menawarkan kepada teman-teman dan kerabat dekat dulu dengan sistim PO atau melakukan promosi di jejaring sosial yang kita punya.

2. Usaha Katering Rumahan dan Sekolahan

Memulai usaha katering rumahan dan katering sekolahan memang gampang-gampang susah. Namun, jika ditekuni dengan serius insya Allah bisa menghasilkan keuntungan yang lumayan.

Helia katering, sebagai salah satu pelaku katering untuk perumahan, karyawan, dan anak sekolahan, memulai usahanya dari satu pelanggan tetap yaitu anak,

Kemudian teman-teman anak ikut memesan katering, dengan menu yang bervariasi dan harga murah tentunya.
Promosi dari mulut ke mulut ternyata cukup efektif, pelanggan berdatangan dengan sendirinya.

Sebagai catatan, menu katering untuk anak-anak jangan disamakan dengan menu untuk karyawan atau rumah tangga.
Anak-anak umumnya menyukai menu kekinian seperti chicken Katsu, ayam ala richcheese, dan lain sebagainya.

Di sinilah perlunya Ladies untuk kerja cerdas, mencari berbagai menu yang bisa dibuat sendiri, karena harganya akan jauh lebih murah.

3. Menitipkan Makanan di Warung

Salah satu peluang lainnya yang tidak bisa disepelekan adalah menitipkan makanan di warung atau toko-toko di sekitar kita.
Siapa sangka, Ibu Kurniasih yang berusia tujuh puluh tahun bisa menghidupi dirinya dan memberi peluang anak laki-lakinya yang pengangguran dengan berjualan kue bawang yang dititipkan di warung.

Setiap usaha tentu saja memiliki risiko dan tantangan masing-masing. Semua ini harus dijalani dengan ikhlas dan tekun sebagai bentuk ikhtiar kita sebagai tulang rusuk untuk menopang tulang punggung.

Ladies, berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan ketika tulang rusuk terjun membantu tulang punggung,

1. Meminta Keridaan Suami

Kerjasama adalah kunci penting saat memulai usaha dari rumah. Kerjasama di sini bukan saja dalam melakukan usahanya, tetapi juga mengurus rumah tangga seperti mencuci dan menjaga anak-anak. Dengan saling membantu, pekerjaan menjadi lebih ringan.

2.Libatkan Anak anak

Beri pengertian kepada anak, baik yang masih kecil ataupun yang sudah besar, bahwa ibunya sekarang bekerja untuk menambah š—½š—²š—»š—“š—µš—®š˜€š—¶š—¹š—®š—» supaya bisa membeli peralatan sekolah, membeli mainan dan lainnya.

Dengan usaha dan doa, Insya Allah anak juga akan memahami pekerjaan ibunya, syukur-syukur bisa membantu pekerjaan yang ringan.

3. Jangan Melemahkan Tulang Punggung!

Banyak contoh istri yang sudah sukses usaha malah akhirnya mengambil alih tulang punggung, bahkan tidak menghormati lagi posisi suami sebagai kepala keluarga.

Ingat Ladies, istri yang membantu š—½š—²š—»š—“š—µš—®š˜€š—¶š—¹š—®š—» keluarga itu nilainya sedekah di sisi Allah, jadi jangan menjadikan keberkahan hilang hanya karena kita menjadi jumawa merasa lebih banyak š—½š—²š—»š—“š—µš—®š˜€š—¶š—¹š—®š—» yang kita dapatkan.

Bagaimana Ladies, sudah siapkah kita memulai usaha dari rumah? Yuk, kreatif menopang tulang punggung!

 

Kata kunci : Pš—²š—»š—“š—µš—®š˜€š—¶š—¹š—®š—»

Editor: Rika Nurhidayati

#maratonmenulisartikel

#joeraganartikel

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

× Hubungi Kami